Sifat termis kayu
Dalam sistem Inggris daya hantar termis kayu (K) adalah banyaknya panas dalam BTU (British thermal units) yang dihantarkan selama 1 jam melalui benda setebal 1 inch dengan luas penampang 1 feet persegi (1 feet2) apabila diberikan perbedaan suhu 1oF diantara kedua ujungnya (1 BTU ) ialah banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 pon air dengan suhu 1o Fahrenheit). 1 BTU = 0,252 Kcal.
Daya hantar termis kayu adalah suatu pengukur mengalirnya panas dalam kayu yang tergantung pada 3 faktor yaitu: Arah perjalanan panas terhadap arah serat kayu, Kadar air kayu, Berat jenis kayu. Nilai daya hantar panas kayu cukup rendah dibandingkan dengan logam dan kurang lebih sama dengan bahan-bahan isolasi. Kecepatan transmisi panas yang lambat inilah yang menyebabkan bahwa pada perkakas rumah tangga terasa cepat hangat dan merupakan sebab mengapa kayu dipakai untuk kursi, meja, dipan, alat rumah tangga dan lain-lain. Nilai isolasi termis kayu (R) adalah kebalikan dari daya hantar panas. Karena itu nilai isolasi ini berbanding terbalik dengan nilai BJ dan kadar air. Contohnya : kayu balsa yang kering dengan nilai BJ yang rendah baik untuk isolasi.
Ekspansi (pemuaian) termis kayu sangat kecil dibandingkan dengan benda dan praktis dapat diabaikan. Selain itu ekspansi termis biasanya dipengaruhi oleh terjadinya perubahan dimensi karena perubahan kadar air kayu. Ukuran perubahan dimensi kayu karena perubahan suhu disebut koefisien ekspansi termis . Seperti halnya pada daya hantar panas, koefisien ini berubah-rubah untuk setiap kayu sebanding dengan berat jenisnya. Umumnya disetujui bahwa pembakaran kayu mulai pada suhu kayu + 273oC pada kayu perkakas dapat memberikan zat asam yang tidak terbatas. Pada saat gas-gas tersebut mulai keluar pada proses pembakaran kayu, dapat dilakukan kontrol terhadap banyaknya gas yang keluar dengan menggunakan metode destilasi kayu kering.
Kecepatan pembakaran kayu ini tergantung kepada kecepatan akumulasi panas pada permukaan kayu. Ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dan tergantung pada Besarnya potongan kayu, Kecepatan hilangnya panas dari permukaan kayu ke bagian dalam kayu, Adanya tepi-tepi kayu yang tipis dan menonjol, Kecepatan pemberian panas pada permukaan kayu. Potongan–potongan kayu yang kecil dengan tepi tepi yang lancip seperti batang korek api mudah dibakar karena relatif lebih sedikit panas yang dibutuhkan untuk menaikan suhu seluruh batang sampai titik bakarnya. Potongan–potongan kayu yang besar dengan tepi-tepi yang bulat akan lebih lambat terbakar, karena konduksi panas ke dalam kayu menyebabkan permukaan kayu tetap berada dibawah suhu pembakaran. Pembakaran sepotong kayu akan terjadi dengan cepat bila diberikan panas dalam jumlah yang besar. Tapi pembakaran inipun akan terjadi juga kalau panas diberikan dengan jumlah sedikit untuk waktu yang lama, sebab pada akhirnya seluruh potongan tersebut akhirnya akan naik suhunya sampai mencapai titik bakarnya.
Read more...
Daya hantar termis kayu adalah suatu pengukur mengalirnya panas dalam kayu yang tergantung pada 3 faktor yaitu: Arah perjalanan panas terhadap arah serat kayu, Kadar air kayu, Berat jenis kayu. Nilai daya hantar panas kayu cukup rendah dibandingkan dengan logam dan kurang lebih sama dengan bahan-bahan isolasi. Kecepatan transmisi panas yang lambat inilah yang menyebabkan bahwa pada perkakas rumah tangga terasa cepat hangat dan merupakan sebab mengapa kayu dipakai untuk kursi, meja, dipan, alat rumah tangga dan lain-lain. Nilai isolasi termis kayu (R) adalah kebalikan dari daya hantar panas. Karena itu nilai isolasi ini berbanding terbalik dengan nilai BJ dan kadar air. Contohnya : kayu balsa yang kering dengan nilai BJ yang rendah baik untuk isolasi.
Ekspansi (pemuaian) termis kayu sangat kecil dibandingkan dengan benda dan praktis dapat diabaikan. Selain itu ekspansi termis biasanya dipengaruhi oleh terjadinya perubahan dimensi karena perubahan kadar air kayu. Ukuran perubahan dimensi kayu karena perubahan suhu disebut koefisien ekspansi termis . Seperti halnya pada daya hantar panas, koefisien ini berubah-rubah untuk setiap kayu sebanding dengan berat jenisnya. Umumnya disetujui bahwa pembakaran kayu mulai pada suhu kayu + 273oC pada kayu perkakas dapat memberikan zat asam yang tidak terbatas. Pada saat gas-gas tersebut mulai keluar pada proses pembakaran kayu, dapat dilakukan kontrol terhadap banyaknya gas yang keluar dengan menggunakan metode destilasi kayu kering.
Kecepatan pembakaran kayu ini tergantung kepada kecepatan akumulasi panas pada permukaan kayu. Ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dan tergantung pada Besarnya potongan kayu, Kecepatan hilangnya panas dari permukaan kayu ke bagian dalam kayu, Adanya tepi-tepi kayu yang tipis dan menonjol, Kecepatan pemberian panas pada permukaan kayu. Potongan–potongan kayu yang kecil dengan tepi tepi yang lancip seperti batang korek api mudah dibakar karena relatif lebih sedikit panas yang dibutuhkan untuk menaikan suhu seluruh batang sampai titik bakarnya. Potongan–potongan kayu yang besar dengan tepi-tepi yang bulat akan lebih lambat terbakar, karena konduksi panas ke dalam kayu menyebabkan permukaan kayu tetap berada dibawah suhu pembakaran. Pembakaran sepotong kayu akan terjadi dengan cepat bila diberikan panas dalam jumlah yang besar. Tapi pembakaran inipun akan terjadi juga kalau panas diberikan dengan jumlah sedikit untuk waktu yang lama, sebab pada akhirnya seluruh potongan tersebut akhirnya akan naik suhunya sampai mencapai titik bakarnya.