Kerapatan suatu benda yang homogen adalah massa atau berat persatuan volume, sehingga kerapatan selalu dinyatakan dengan satuan gram/cm3 atau kg/m3. Massa atau berat dan volume pada perhitungan kerapatan kayu dapat menggunakan berbagai macam kondisi kayu (kondisi segar/basah, kering udara, kadar air tertentu dan kering tanur) . Berat jenis tidak bersatuan (unitless) karena merupakan perbandingan berat benda terhadap berat dari volume air yang sama dengan volume benda yang diukur atau dapat juga didefinisikan sebagai perbandingan antara kerapatan kayu (atas dasar berat kering tanur dan volume pada berbagai kondisi kayu) terhadap kerapatan air pada suhu 40C. Air memiliki kerapatan 1 g/cm3 atau 1000 kg/m3 pada suhu standar tersebut. Karenanya kayu dengan berat jenis 0,50 mempunyai kering 0,50 gram/cm3 atau 500 kg/m3. Dalam sistem Inggris, air memiliki kerapatan 62,4 pon/kk3 . Karenanya, kerapatan sepotong kayu dengan berat jenis 0,50 adalah 0,50 x 62,4 atau 31,2 pon/kk3 (berat kering tanur per unit volume pada kandungan air tertentu).
Berat jenis sangat menarik untuk dipelajari karena mempunyai pengaruh yang sangat erat dengan kekuatan kayu dan merupakan indeks terbaik yang menunjukkan jumlah substansi dari sepotong kayu kering dalam hubungannya dengan indeks sifat-sifat kekuatan kayu. Meskipun berat jenis merupakan petunjuk yang baik untuk meramal kekuatan kayu tetapi harus diperhatikan pula bahwa bagaimanapun juga nilai berat jenis dipengaruhi oleh adanya getah, resin dan ekstraktif yang mana pengaruhnya kecil bagi kekuatan kayu.
Kerapatan kayu di dalam suatu spesies ditemukan bervariasi dengan sejumlah faktor yang meliputi letaknya di dalam pohon, letak dalam kisaran spesies tersebut, kondisi tempat tumbuh, dan sumber sumber genetik. Beberapa pola variasi berat jenis yang telah dilaporkan oleh Panshin dan de Zeeuw (1980) dalam berbagai posisi batang yaitu pada arah radial (dari empulur/hati ke arah kulit) yaitu sebagai berikut :
1. Berat jenis kayu naik dari hati ke arah kulit
2. Berat jenis kayu tinggi pada bagian hati, menurun selama beberapa tahun kemudian naik sampai maksimum ke arah dekat kulit
3. Berat jenis naik pada riap-riap dekat hati, kemudian lebih kurang konstan semakin mendekati kulit
4. Berat jenis mendekati kulit semakin menurun.
Sedangkan pola variasi berat jenis pada arah longitudinal batang (dari pangkal ke arah ujung batang) dikemukakan sebagai berikut :
1. Turun dengan seragam dari pangkal ke pucuk
2. Turun di pangkal dan naik di pucuk
3. Naik dari pangkal ke pucuk dengan pola yang tidak seragam
Perhitungan berat jenis banyak disederhanakan dalam sistem metrik karena 1 cm3 air beratnya tepat 1g maka berat jenis dapat dihitung secara langsung dengan membagi berat dalam gram dengan volume dalam sentimeter kubik (cm3). Berdasarkan angka, maka kerapatan (R) dan berat jenis (BJ) adalah sama. Namun, berat jenis tidak mempunyai satuan karena berat jenis adalah nilai relatif.
Unit umum = g/cm3 , kg/m3, pon/kk3
Mencari kerapatan dapat menggunakan rumus seperti di bawah ini :
Kerapatan(R) = massa/volume
Massa atau berat serta volume untuk mencari nilai kerapatan bisa menggunakan kondisi yang bermacam-macam (kondisi segar atau basah, kondisi kering udara, kondisi kadar air senyatanya atau kering tanur). Untuk mencari besarnya berat jenis dapat digunakan rumus sebagai berikut
BJ = (massa kering tanur / volume) / kerapatan air
Kerapatan air = 62,4 pon/kk3, 1 g/cm3, 1000k g/m3
Read more...